FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN CLAY MASK EKSTRAK ETANOL DAUN KAKAO (Theobroma cacao L.) SERTA UJI AKTIVITAS TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes ATCC 11827

Acne vulgaris merupakan masalah kulit yang umum terjadi akibat inflamasi kronis pada unit pilosebasea, dengan Propionibacterium acnes sebagai salah satu penyebab utama. Resistensi akibat penggunaan antibiotik jangka panjang mendorong pencarian alternatif terapi berbahan alam. Daun kakao (Theobroma cacao L.) diketahui mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, fenolik, dan tanin yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan memformulasikan ekstrak etanol daun kakao dalam bentuk clay mask serta mengevaluasi aktivitas antibakterinya terhadap P. acnes ATCC 11827. Ekstrak diperoleh melalui metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, kemudian diformulasikan dalam dua formula: F0 (tanpa ekstrak) dan F1 (30% ekstrak). Uji fisik meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, viskositas, waktu kering, dan stabilitas dengan metode cycling test. Aktivitas antibakteri diuji menggunakan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan rendemen ekstrak 11,2% dengan kandungan metabolit sekunder utama berupa flavonoid, fenolik, saponin, alkaloid, dan steroid. Formula F1 menunjukkan pH 5,7; daya sebar 6,3 cm; viskositas 21.500 cps; waktu kering 13 menit; dan stabilitas baik setelah tiga siklus penyimpanan. Aktivitas antibakteri F1 tergolong kuat dengan diameter zona hambat 14,27 mm, sedangkan F0 tidak menunjukkan aktivitas hambat. Hasil ini membuktikan bahwa ekstrak etanol daun kakao dapat diformulasikan menjadi clay mask yang stabil secara fisik dan efektif menghambat pertumbuhan P. acnes, sehingga berpotensi menjadi produk perawatan kulit alami untuk penderita jerawat.