PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN EXCEL ACCONTING PADA MESJID AL BAYYINAH

RIZKY, MUHAMMAD (2022) PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN EXCEL ACCONTING PADA MESJID AL BAYYINAH. S3 thesis, UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS.

[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf

Download (240kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf

Download (183kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (4kB)
[thumbnail of TA FULL.pdf] Text
TA FULL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Lembaga masjid merupakan salah satu bentuk organisasi nirlaba dalam
bidang keagamaan, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 45 tahun 2011 tentang Organisasi Nirlaba, bahwa organisasi nirlaba
juga harus dan berhak untuk membuat laporan keuangan yang akuntabilitas dan
melaporkan kepada pemakai laporan keuangan lembaga masjid. Manajemen
organisasi nirlaba harus mempertanggungjawabkan sumbangan atau dana yang
telah diterima dari berbagai pihak berupa laporan keuangan. Penyusunan laporan
keuangan harus jelas untuk melaporkan bagi pihak yang memberikan
sumbangan. Laporan keuangan setidaknya disajikan secara tahunan dan harus
menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas,
dan arus kas. Laporan keuangan pada organisasi nirlaba terdiri atas neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas
laporan keuangan. Adanya pelaporan keuangan yang lengkap ini maka
kepercayaan masyarakat akan semakin meningkat. Penerapan akuntansi masjid
merupakan bentuk tanggung jawab sebagai pengurus mesjid agar pelaporan
keuangan masjid yang dibuat sesuai aturan yang berlaku dan dapat
mempersempit kesenjangan informasi antara pengurus masjid dan masyarakat.
Masjid merupakan salah satu organisasi nirlaba dalam bidang
keagamaan. Sesuai dengan Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 35
tentang organisasi nirlaba, dimana organisasi nirlaba juga harus dan berhak
untuk membuat laporan keuangan dan melaporkan kepada para pemakai laporan
2
keuangan. Masjid harus membuat laporan keuangan yang akurat dan
memberikan informasinya kepada pengguna laporan keuangan tersebut yaitu
para donator masjid dan masyarakat secara umum untuk dapat membuat laporan
keuangan dan dana masjid dengan akurat dibutuhkan penerapan akuntansi.
Berdasarkan penelitian menjelaskan bahwa laporan keuangan masjid
AL-Bayynah masih dilakukan dengan sangat sederhana. Hanya menggunakan
bentuk empat kolom, yaitu uraian, penerimaan, pengeluaran dan saldo.
Pelaporan keuangan masjid tidak dilakukan secara konsisten ataupun
periodik. Organanisasi masjid merupakan organisasi nirlaba yang mengelola
sumber daya dan seluruh aktivitas dimesjid. Organisasi nirlaba atau
organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk
mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk
tujuan yang tidak komersial, tanpa adanya perhatian terhadap hal-hal yang
bersifat mencari laba. Pengelolaan sumber daya di mesjid kebanyakan
dilakukan secara sukarela. Hal ini yang berarti tidak ada paksaan untuk
menjadi pengelola masjid (takmir dan bendahara). Salah satu motivasi bagi
seorang pengelola masjid (takmir) adalah mandat dari AL-Quran. Masjid
sering menjadi sorotan masyarakat dalam hal keterbukaan mengenai dana
sumbangan yang diberikan oleh para donator. Menyampaikan informasi yang
dapat meningkatkan kelengkapan pelaporan keuangan masjid dan kesuksesan
organisasi masjid.

Item Type: Thesis (S3)
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > D3 Akuntansi
Depositing User: petugas1
Date Deposited: 23 Oct 2025 06:33
Last Modified: 23 Oct 2025 06:33
URI: https://repository.unidha.ac.id/id/eprint/1308

Actions (login required)

View Item
View Item