PENGARUH PENAMBAHAN TURPENTINE PADA PROSES PEMBUATAN SOFT RESIN DARI GETAH PINUS UNTUK MENGHASILKAN GONDERUKEM

PENGARUH PENAMBAHAN TURPENTINE PADA PROSES PEMBUATAN
SOFT RESIN DARI GETAH PINUS UNTUK MENGHASILKAN
GONDORUKEM
Fikri Muhaimin Firdaus, Dr. Srimutiar, S,Pt., MP, Dewi Arziyah, S.TP., MP
Abstrak
Getah pinus merupakan salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Pengolahan
getah pinus dari daerah Kabupaten Solok belum pernah dilakukan. Maka dengan itu
penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kelas mutu getah pinus asal Kabupaten
Solok, (2) mengetahui pengaruh penambahan turpentine terhadap karakteristik
gondorukem yang dihasilkan, (3) mengetahui konsentrasi turpentine yang tepat pada
proses soft resin, (4) menentukan karakteristik gondorukem yang di hasilkan, (5)
mengetahui analisis break event point (BEP) pada produksi gondorukem. Racangan
penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap ( RAL
) dengan persentase penggunaan turpentine yaitu A=4%, B=5%, C=6%, D=7%,
E=8% dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian dianalisis dengan ( ANOVA ), dan uji
lanjut Duncan’s Multiple Range Test ( DMRT ) pada taraf 5%. Hasil penelitian
menunjukan bahwa kelas mutu getah pinus asal Kabupaten Solok adalah mutu ( I )
satu dengan warna putih, kadar air 21,88% dan kadar kotoran 1,14%. Hasil penelitian
menunjukkan pengaruh nyata terhadap rendemen, warna, komponen menguap, bahan
tak larut, titik leleh dan kadar abu. Hasil pengujian terbaik pada perlakuan D (7%).
Rendemen 76,65%, warna (kuning transparan), titik leleh 80,66%, komponen
menguap 3,74%, bahan tak larut 0,01%, kadar abu 1,00%. Hasil perhitungan Break
event point (BEP) berdasarkan unit 7.065 unit dengan rupiah Rp 349.957.143.
Kata kunci: resin, turpentine, getah pinus, gonderukem