PROSES PENGOLAHAN MINYAK VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DAN ANALISIS BREAK EVENT POINT (BEP) PADA UNIT PELAYANAN PENGEMBANGAN PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN KELOMPOK WANITA TANI BENGKE SAKATO

Provinsi Sumatera Barat termasuk salah satu daerah penghasil kelapa yang pengembangannya berpotensi cukup besar. Menurut Data Badan Pusat Statistik (2022), Provinsi Sumatera Barat memiliki luas perkebunan kelapa pada tahun 2021 seluas 86.664 Ha dan jumlah produksi sebesar 76.643 ton (Khairat, F. B. 2023). Salah satu kabupaten yang produksi kelapa terbesar di Sumatera Barat adalah Kabupaten Padang Pariaman dengan total luas 47.665 Ha dan total produksi sebesar 38.224,86 ton. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui cara pengolahan kelapa menjadi VCO dengan metode sentrifugasi di UP3HP KWT Bengke Sakato, (2) untuk mengetahui analisis Break Event Point (BEP) pada UP3HP KWT Bengke Sakato. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Proses pengolahan VCO dengan menggunakan metode sentrifugasi terdiri dari proses penerimaan bahan baku, pemisahan daging buah kelapa dari batoknya, sortasi daging buah kelapa, pencucian dengan air bersih, pemarutan dan pengepresan santan, pendinginan santan, pemanasan santan, proses sentrifugasi penyaringan dan pengemasan. BEP atas dasar unit didapatkan sebanyak 9.014 unit dan BEP atas dasar penjualan produk dalam Rupiah adalah Rp. 313.238.444 dengan hasil yang didapatkan UMKM UP3HP KWT Bengke Sakato sangat layak menggunakan analisis ekonomi. Kata kunci: Minyak VCO, UP3HP KWT Bengke Sakato, Break Event Point