Suryani, Intan (2024) SISTEM DISPERSI PADAT ASAM p-METOKSISINAMAT (APMS) DENGAN POLIMER HYDROXYPROPYL METHYLCELLULOSE (HPMC) 2910 MENGGUNAKAN METODE FREEZE DRYING. S1 thesis, Universitas Dharma Andalas.
![[thumbnail of ABSTRAK.pdf]](https://repository.unidha.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
ABSTRAK.pdf
Download (23kB)
![[thumbnail of BAB I.pdf]](https://repository.unidha.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB I.pdf
Download (144kB)
![[thumbnail of BAB V.pdf]](https://repository.unidha.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB V.pdf
Download (19kB)
![[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf]](https://repository.unidha.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (151kB)
![[thumbnail of SKRIPSI FULL.pdf]](https://repository.unidha.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Asam p-Metoksisinamat (APMS) adalah senyawa turunan asam sinamat
yang diperoleh melalui hidrolisis Etil p-Metoksisinamat (EPMS). Senyawa ini
telah diteliti memiliki aktivitas sebagai analgetik, antiinflamasi, antidiabetes,
hepatoprotektif, dan antibakteri. Namun kelarutan zat ini rendah di dalam air yaitu
0,71 mg/mL pada suhu 25°C. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
kelarutan dan disolusi dari APMS melalui pembuatan dispersi padat dengan
hidroxypropyl methylcellulose (HPMC) 2910. Dispersi padat APMS-HPMC 2910
dibuat menjadi 3 formula, yaitu F1, F2, dan F3 menggunakan metode freeze
drying. APMS dan dispersi padat yang terbentuk kemudian dikarakterisasi secara
fisikokimia dan dilakukan uji kelarutan dan disolusi. Hasil DSC menunjukkan
bahwa titik lebur APMS mengalami perubahan dalam formulasi dispersi padat.
Hasil XRD menunjukkan penurunan intensitas puncak difraksi pada dispersi
padat. Hasil FTIR menunjukkan sedikit pergeseran pada bilangan gelombang
gugus fungsi tetapi tidak terbentuk gugus fungsi baru. Hasil SEM menunjukkan
dispersi padat memiliki morfologi yang berbeda dibandingkan APMS. Uji
kelarutan menggunakan aquadest bebas CO2 menunjukkan peningkatan kelarutan
APMS dalam dispersi padat, dengan F1, F2, dan F3 masing-masing meningkat
1,7; 1,8; dan 1,9 kali dibandingkan APMS murni. Uji disolusi menggunakan alat
disolusi tipe 2 dengan medium aquadest bebas CO2+SLS 0,1% menunjukkan
bahwa dispersi padat APMS-HPMC 2910 meningkatkan laju disolusi
dibandingkan APMS murni. Pada menit ke-60, persentase zat terdisolusi untuk
F1, F2, dan F3 adalah 53,151%; 53,126%; dan 40,903%, dibandingkan 21,731%
untuk APMS murni. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa terjadi pembentukan
amorf pada dispersi padat APMS-HPMC 2910 dengan metode freeze drying
berdasarkan hasil analisis karaterisasi dan terjadi peningkatan kelarutan dan
disolusi dibandingkan dengan APMS murni.
Kata kunci : Asam p-metoksisinamat, HPMC 2910, dispersi padat, kelarutan,
disolusi, freeze drying
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi, Sains, dan Teknologi > S1 Farmasi |
Depositing User: | Sarah Marnia |
Date Deposited: | 09 Aug 2025 01:55 |
Last Modified: | 09 Aug 2025 01:55 |
URI: | https://repository.unidha.ac.id/id/eprint/358 |