PENGARUH PENGGUNAAN AIR LAUT BSEBAGAI BAHAN CAMPURAN BETON TERHADAP HASIL NILAI KUAT TEKAN

Dalam proses pembuatan beton, air merupakan salah satu bahan yang sangat penting
untuk menghasilkan beton yang berkualitas, kuat dan memiliki durabilitas yang baik,
Namun ketersediaan air bersih terutama pada daerah pesisir pantai masih terbatas sehingga
air bersih dianggap berharga, sehingga akan berdampak pada banyaknya pembuatan beton
pada pesisir yang dilakukan masyarakat adalah menggunakan air laut. Air laut sendiri
mengandung berbagai zat yang dapat mempengaruhi dan cendrung melemahkan kekuatan
dari beton salah satunya yaitu sulfat. Sulfat ini merupakan zat yang bersifat agresif terhadap
bahan lain. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan Job Mix Formula (JMF) beton
dengan mutu K-300, mendapatkan nilai kuat tekan beton pada umur 7, 14, 21, 28 dan 90
hari. mengetahui apakah air laut dapat digunakan sebagai bahan campuran beton terhadap
mutu beton rencana K-300. Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kubus
dengan ukuran 15x15x15 cm. Banyaknya benda uji yang diuji adalah sebanyak 20 benda
uji.. Metoda rancangan campuran beton menggunakan metoda DOE (Departement Of
Environment) yang mengacu pada SNI-03-2834-2000 dan didapatkan proporsi campuran
untuk 20 benda uji yaitu semen 27.88kg, air 12.83kg, agregat halus 51.23kg dan agregat
kasar 70.74kg. Nilai kuat tekan rata-rata beton pada umur 7 hari sebesar 282,25 kg/cm2
,
sedangkan pada umur 14 hari sebesar 297,30 kg/cm2
, sementara pada umur 21 hari sebesar
311,58 kg/cm2
, lalu pada umur 28 hari sebesar 337,29 kg/cm2
, dan pada umur 90 terjadi
peningkatan nilai kuat tekan beton dengan kuat tekan rata-rata sebesar 378,85 kg/cm2
.
Kata Kunci : Beton, Air Laut, Departement Of Environtmen, Sulfat,, Rancangan
Campuran Beton