UJI AKTIVITAS ANTIDIBETES FRAKSI n-BUTANOL DAN FRAKSI SISA DAUN ARBEI (Rubus rosifolius Sm.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN

Diabetes melitus merupakan gangguan metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah akibat ketidakcukupan sekresi insulin. Penelitian ini melihat pengaruh fraksi n-butanol dan fraksi sisa daun arbei (Rubus rosifolius Sm.) terhadap kadar glukosa darah mencit diabetes karena pada daun arbei diduga mengandung isolasi senyawa murni quercetin, pamolic acid, termotic acid, dan euscaphic acid yang berpotensi sebagai antidiabetes. Mencit diinduksi aloksan 150 mg/KgBB secara intraperitoneal, setelah mencit dinyatakan diabetes dibagi dalam 7 kelompok yaitu kontrol negatif (aquadest), kontrol positif (Na CMC 0,5%), kontrol pembanding (glimepiride 0,0052 mg/20gBB), serta fraksi n-butanol dan fraksi sisa dengan dosis 15 mg/KgBB dan 30 mg/KgBB. Perlakuan berlangsung 15 hari. Kadar glukosa darah diukur pada hari ke-15 dengan spektrofotometer menggunakan metode glucose oxidase para amino peroxidase (GOD-PAP), sedangkan konsumsi pakan, berat badan, dan volume urine diukur pada hari ke-0, 5, 10, dan 15. Hasil ANOVA satu arah menunjukkan dosis berpengaruh signifikan (P<0,05) terhadap kadar glukosa darah, dimana fraksi sisa dosis 15 mg/KgBB dan 30 mg/KgBB menunjukkan kadar glukosa darah terendah, masing-masing 49,62 mg/dL dan 47,60 mg/dL, nilai ini sebanding dengan kontrol pembanding dan negatif.
Kata kunci: Aloksan, Diabetes melitus, Fraksi n- butanol, Fraksi sisa, Rubus rosifolius Sm., Kadar glukosa darah.