UJI EFEKTIVITAS NEFROPROTEKTOR ETIL SINAMAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI GENTAMISIN

Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan masalah kesehatan global dengan
nefrotoksisitas akibat obat-obatan sebagai salah satu penyebab utama. Penggunaan
gentamisin dalam jangka panjang dapat memicu kerusakan ginjal karena
kemampuannya mengakumulasi di sel ginjal dan meningkatkan stres oksidatif.
Nefroprotektor, terutama yang berasal dari bahan alam, menjadi alternatif potensial.
Penelitian ini mengkaji potensi senyawa etil sinamat, yang dominan pada rimpang
kencur (Kaempferia galanga L), sebagai nefroprotektor. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji efektivitas senyawa etil sinamat pada tikus putih jantan yang
diinduksi gentamisin secara in vivo dan untuk mengetahui pengaruh variasi
dosisnya terhadap parameter volume urin, kreatinin serum, kreatinin urin, bersihan
kreatinin, dan rasio organ ginjal. Metode yang digunakan adalah rancangan
eksperimental dengan lima kelompok perlakuan, termasuk kontrol negatif, kontrol
positif, pembanding (vitamin C) dan dua dosis etil sinamat (1 dan 3 mg/kgBB).
Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji statistik Anova Satu Arah dan
dilanjutkan dengan uji Post Hoc Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etil
sinamat memiliki potensi sebagai agen nefroprotektor. Pemberian dosis 1 mg/kgBB
dan 3 mg/kgBB secara signifikan mempengaruhi parameter volume urin, kreatinin
serum, bersihan kreatinin, dan rasio organ ginjal, namun tidak pada kreatinin urin.
Dosis 1 mg/kgBB menunjukkan efektivitas yang lebih baik. Kesimpulannya,
senyawa etil sinamat memiliki potensi besar sebagai nefroprotektor terhadap
nefrotoksisitas akibat gentamisin.
Kata kunci: Etil sinamat, Kaempferia galanga L, nefroprotektor, gentamisin,
nefrotoksisitas.