SISTEM DISPERSI PADAT ASAM p-METOKSISINAMAT (APMS) DENGAN POLIMER POLIETILEN GLIKOL (PEG) 4000 MENGGUNAKAN METODE PELEBURAN

Ananderis, M. Raya Ananderis (2025) SISTEM DISPERSI PADAT ASAM p-METOKSISINAMAT (APMS) DENGAN POLIMER POLIETILEN GLIKOL (PEG) 4000 MENGGUNAKAN METODE PELEBURAN. S1 thesis, UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS.

[thumbnail of ABSTRAK.pdf] Text
ABSTRAK.pdf

Download (115kB)
[thumbnail of BAB I (PENDAHULUAN).pdf] Text
BAB I (PENDAHULUAN).pdf

Download (121kB)
[thumbnail of BAB V (KESIMPULAN).pdf] Text
BAB V (KESIMPULAN).pdf

Download (109kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (200kB)
[thumbnail of SKRIPSI FULL RAYA.pdf] Text
SKRIPSI FULL RAYA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Asam p-Metoksisinamat (APMS) merupakan senyawa turunan asam sinamat yang dihasilkan dari reaksi hidrolisis senyawa Etil p-Metoksisinamat (EPMS) yang diisolasi dari tanaman kencur. APMS diketahui memiliki efek farmakologis sebagai analgetik, anti inflamasi, dan anti bakteri. APMS memiliki kelarutan yang buruk didalam air, sehingga menyebabkan penyerapan tidak sempurna dan bioavilabilitas rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kelarutan dan disolusi dari APMS melalui pembuatan dispersi padat dengan Polietilen Glikol (PEG) 4000. Dispersi padat APMS – PEG 4000 dibuat sebanyak tiga formula dengan perbandingan F1 (2:1), F2 (1:1), dan F3 (1:2) menggunakan metode peleburan. APMS murni dan dispersi padat APMS-PEG 4000 yang terbentuk kemudian dikarakterisasi secara fisikokimia kemudian dilakukan uji kelarutan dan disolusi. Hasil DSC menunjukkan terjadinya penurunan titik leleh dari APMS yang menandakan semua formula yang dibuat sudah terbentuk amorf. Hasil XRD menunjukkan penurunan dari intensitas puncak difraktogram dan derajat kristalinitas APMS yang menandakan sudah terbentuk amorf. Hasil FT-IR menunjukkan tidak terbentuknya gugus fungsi yang baru. Hasil SEM menunjukan perubahan morfologi pada dispersi padat. Uji kelarutan menggunakan aquadest bebas CO2 menunjukkan peningkatan kelarutan APMS dalam dispersi padat F1, F2, dan F3 masing-masing meningkat 1,6; 1,5; dan 1,7 kali dibandingkan dengan APMS murni. Uji disolusi menggunakan alat disolusi tipe 2 dengan medium HCI 0,1 N menunjukkan dispersi padat APMS-PEG 4000 untuk F1, F2, dan F3 pada menit ke-60 secara berturut-turut persentase rata-rata terdisolusi nya yaitu 44,05%; 56,40%; dan 68,48%. Terdapat peningkatan tertinggi pada F3 dengan adanya peningkatan efisiensi disolusi sebesar 2,9 kali. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi pembentukan amorf pada dispersi padat APMS-PEG 4000 dengan menggunakan metode peleburan berdasarkan hasil karakterisasi, peningkatan kelarutan dan disolusi dibandingkan dengan APMS murni.
Kata Kunci : Asam p-Metoksisinamat (APMS), Polietilen Glikol (PEG) 4000, dispersi padat, kelarutan, disolusi, metode peleburan

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi, Sains, dan Teknologi > S1 Farmasi
Depositing User: muhammad hafiz
Date Deposited: 06 Aug 2025 01:23
Last Modified: 06 Aug 2025 01:23
URI: https://repository.unidha.ac.id/id/eprint/96

Actions (login required)

View Item
View Item