FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN TRANSDERMAL PATCH EKSTRAK ETANOL DAUN SUNGKAI (Peronema canescens Jack.)

Daun Sungkai merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat sebagai etnobotani dikarenakan Daun Sungkai diketahui memiliki kandungan senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, dan tanin yang berpotensi sebagai agen farmakologis, seperti sebagai antipiretik dan antiinflamasi. Transdermal patch adalah sistem penghantaran obat melalui kulit yang memungkinkan pelepasan zat aktif secara terkontrol, meningkatkan efektivitas terapi, serta mengurangi efek samping dibandingkan rute oral atau injeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak Daun Sungkai dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan Transdermal Patch. Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode maserasi menggunakan etanol 70% dengan rendemen yang didapatkan adalah 38,46%. Kemudian dilakukan formulasi sediaan dengan konsentrasi ekstrak 0,75 g, 1,5 g, dan 2,25 g dan menggunakan polimer hidroksipropil metilselulosa (HPMC) dan polyvinylpyrrolidone (PVP) dengan propilen glikol sebagai plasticizer dan dimethyl sulfoxide (DMSO) sebagai enhancer. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi sediaan, hasil uji organoleptik untuk F0 berwarna putih bening, F1 warna kuning kehijauan, F2 kuning kecoklatan dan F3 coklat kekuningan dan semua sediaan memiliki bau khas dan berbentuk patch. Uji pH menunjukkan nilai 7,01–7,46, sesuai dengan pH kulit (4–8), sehingga aman digunakan. Uji ketebalan menunjukkan hasil 0,04 mm–0,186 mm, masih dalam batas yang diizinkan (<1 mm). Uji keseragaman bobot menunjukkan rata-rata 10,932 g–12,161 g. Uji ketahanan lipatan menunjukkan semua formula mampu bertahan lebih dari 300 lipatan, yang menunjukkan fleksibilitas dan ketahanan yang baik. Sehingga dapat disimpulkan ekstrak etanol daun Sungkai dapat diformulasikan untuk sediaan Transdermal patch dan variasi konsentrasi dapat mempengaruhi evaluasi sediaan.
Kata Kunci : Peronema canescens Jack; ekstrak; Transdermal Patch; Formulasi; Evaluasi.