PENGARUH TERAPI ANTIHIPERTENSI TERHADAP CLINICAL OUTCOME PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RAWAT INAP RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2021

Penyakit ginjal kronik ditandai dengan adanya kerusakan struktur maupun
penurunan fungsi ginjal yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih. Penggunaan
antihipertensi diperlukan untuk mengontrol tekanan darah dan menghambat
progresifitas penyakit pada pasien gagal ginjal kronik. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh usia, jenis kelamin, jumlah obat antihipertensi, dan jumlah komorbid yang diderita pasien terhadap clinical outcome pasien. Clinical outcome yang diamati meliputi nilai TDS, TDD, HR, dan kreatinin darah. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross sectional) dengan
mengamati seluruh variabel pada satu waktu dan dilakukan secara retrospektif
dengan menggunakan sumber data rekam medik pasien gagal ginjal kronik di
rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2021. Data yang terkumpul
kemudian dianalisis menggunakan uji ANCOVA (Analysis of Covariance). Dari
hasil analisis didapatkan hasil bahwa usia, jenis kelamin, dan jumlah komorbid
tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai TDS, TDD, HR, dan kreatinin darah. Jumlah obat antihipertensi juga tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai TDS, HR, dan kreatinin darah, tetapi cenderung berpengaruh terhadap nilai TDD. Penurunan nilai TDD paling besar pada pasien yang mendapatkan terapi >2 obat
antihipertensi. Tidak adanya pengaruh menunjukkan bahwa variabel tersebut tidak
memiliki hubungan yang dapat mempengaruhi clinical outcome pasien. Meskipun
tidak adanya pengaruh yang signifikan, antihipertensi mampu mengontrol tekanan
darah dan menghambat progresifitas gagal ginjal kronik dilihat dari adanya
perubahan nilai clinical outcome. Kata kunci : gagal ginjal kronik, tekanan darah, antihipertensi, clinical outcome