FORMULASI DAN UJI HEDONIK SEDIAAN CLAY MASK WAJAH KOMBINASI EKSTRAK DAUN PEGAGAN (Centella asiatica (L) Urb) DAN MADU

Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang digunakan pada bagian luar
tubuh manusia yang berasal dari alam maupun sintetik. Salah satu bahan kosmetik
berasal dari alam adalah tanaman seperti daun pegagan (Centella asiatica (L) Urb).
Kandungan asiatikosida yang berasal dari daun pegagan mampu mempercepat
pertumbuhan kolagen pada kulit sehingga baik diformulasikan sebagai sediaan
kosmetik seperti clay mask. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi
ekstrak daun pegagan dan madu dalam bentuk clay mask yang memenuhi
persyaratan farmasetik serta tingkat kesukaan responden terhadap sediaan.
Penelitian eksperimental ini menggunakan sampel daun pegagan dari Solok,
Sumatera Barat. Sampel kemudian diolah dan diformulasikan menjadi 3 kelompok
berbeda. Konsentrasi daun pegagan pada F1 lebih kecil (20%) dibanding F2 (25%)
dan F3 (30%). Sebanyak 20 panelis yang memenuhi kriteria inklusi menilai
tingkat kesukaan terhadap tekstur, warna dan aroma clay mask. Data kemudian di
analisis menggunakan statistik Kruskall wallis. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak
daun pegagan dan madu memenuhi persyaratan farmasetika dalam bentuk sediaan
clay mask. Formula clay mask yang berbeda berpengaruh nyata terhadap tingkat
kesukaan responden pada warna (sig <0.05). Sedangkan tekstur dan aroma
memiliki nilai sig 0.922 dan 0.243 atau ˃ 0.05 yang berarti bahwa formula yang
berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kesukaan responden pada
tekstur dan aroma. Sediaan clay mask pada Formula 1 memiliki rata-rata tingkat
kesukaan paling tinggi terhadap tekstur (31.20), warna (41.08) dan aroma (35.15)
dibanding formula clay mask yang lain.
Kata kunci : clay mask, daun pegagan, madu