Angelia Astharie, Shinta (2024) PENGARUH PROSES PENGOLAHAN PASCAPANEN TEH BENALU KOPI (Scurrula ferruginea (Roxb. Ex Jack)Danser) TERHADAP KADAR FLAVONOID TOTAL, FENOLIK TOTAL,AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN UJI HEDONIK. S1 thesis, Universitas Dharma Andalas.
![[thumbnail of ABSTRAK SHINTA.pdf]](https://repository.unidha.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
ABSTRAK SHINTA.pdf
Download (162kB)
![[thumbnail of BAB 1 .pdf]](https://repository.unidha.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB 1 .pdf
Download (295kB)
![[thumbnail of BAB V.pdf]](https://repository.unidha.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB V.pdf
Download (160kB)
![[thumbnail of DAPUS.pdf]](https://repository.unidha.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
DAPUS.pdf
Download (314kB)
![[thumbnail of SKRIPSI FIX SHINTA.pdf]](https://repository.unidha.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKRIPSI FIX SHINTA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
Abstract
Benalu merupakan salah satu jenis tumbuhan yang hidupnya bersimbiosis
dengan tumbuhan lain. Berdasarkan kandungan komponen bioaktif serta aktivitas
antioksidan yang terkandung di dalamnya, benalu kopi berpotensi untuk diolah
sebagai minuman fungsional berupa teh herbal. Salah satu faktor yang paling
berpengaruh dalam proses pengolahan teh herbal adalah pengeringan.
Pengeringan dapat mempengaruhi komponen bioaktif dalam suatu bahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses pengolahan pasca
panen teh benalu kopi terhadap kadar flavonoid total, fenolik total, aktivitas
antioksidan dan uji hedonik. Penelitian ini menggunakan sampel daun benalu
segar dari Kenagarian IV Koto Mudiek, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten
Pesisir Selatan. Sampel kemudian dikeringkan dengan metode jemur matahari
selama 72 jam, oven selama 48 jam (suhu 40
0C) dan fermentasi selama 15-20 jam
(25-310C). Proses pengolahan pascapanen teh yang berbeda berpengaruh nyata
(p<0,05) terhadap kadar flavonoid, fenolik dan antioksidan yang terkandung
dalam teh. Kadar flavonoid paling banyak terdapat pada daun pengeringan
metode jemur (0,65 ± 0,01), sedangkan kadar fenolik total dan antioksidan paling
baik pada daun metode pengeringan fermentasi dengan nilai berturut-turut yaitu
8,75 ± 0,29 dan 1728,02 ± 70,18. Uji hedonik terhadap 20 panelis hasil
menunjukkan bahwa perbedaan metode pengeringan berpengaruh nyata (p<0.05)
terhadap tingkat kesukaan panelis. Sediaan teh metode pengeringan jemur
memiliki rata-rata tingkat kesukaan paling tinggi terhadap aroma, warna, dan rasa
dibanding sediaan teh lain.
Kata kunci : Benalu kopi, pengeringan, flavonoid total, fenolik total, antioksidan,
hedonik
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi, Sains, dan Teknologi > S1 Farmasi |
Depositing User: | Sarah Marnia |
Date Deposited: | 09 Aug 2025 03:51 |
Last Modified: | 09 Aug 2025 03:51 |
URI: | https://repository.unidha.ac.id/id/eprint/385 |