ANALISIS PERBANDINGAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2017 DAN AASHTO 1993

Kabupaten Tanah Datar pada dasarnya hanya berupa memperbaiki kualitas jalan,
sementara pembukaan jalan baru dipandang masih belum memungkinkan karena
terkendala oleh keterbatasan dana. Dalam hal ini memperbaiki kualitas jalan di
Kabupaten Tanah Datar tersebut diharapkan dapat berhasil secara baik.
Keberhasilan pembangunan suatu proyek konstruksi dapat terjadi jika manajemen
serta pengelolaan konstruksi dan manajemen waktunya berjalan lancar serta tidak
ada hambatan atau gangguan. Hambatan atau gangguan yang datang pada
pembangunan proyek konstruksi sering disebabkan oleh berbagai hal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tebal perkerasan kaku dan estimasi biaya perkerasan
kaku metode Bina Marga 2017 dan Metode AASHTO 1993. Jenis perkerasan kaku
yang digunakan adalah beton bersambung tanpa tulangan (BBTT). Pelat beton
menggunakan beton mutu K-300 untuk pondasi bawah digunakan lean mix
concrete menggunakan beton mutu K-175. Hasil penelitian menunjukkan
perhitungan dengan metode Bina Marga 2017 menghasilkan tebal pelat beton 25
cm dengan biaya Rp 8.080.859.926,23, sedangkan metode AASHTO 1993
menghasilkan tebal 23 cm dengan biaya Rp 7.103.444.563.96. Sehingga metode
AASHTO 1993 lebih murah Rp 997.415.362,27 atau lebih ekonomis 13,76%.
Kata Kunci : Perkerasan Kaku, AASHTO 1993, Bina Marga 2017, Estimasi Biaya