PERENCANAAN TROTOAR DI KOTA PADANG (Studi Kasus - Jalan Sisingamangaraja Simpang Haru)

Pejalan kaki adalah istilah transportasi yang digunakan untuk menjelaskan orang yang
berjalan dilintasan pejalan kaki baik di pinggir jalan, trotoar, lintasan khusus bagi pejalan
kaki ataupun menyeberang jalan. Untuk melindungi pejalan kaki dalam berlalu lintas,
pejalan kaki wajib berjalan dan menyebrang pada tempat penyeberangan yang telah
disediakan bagi pejalan kaki (SE Menteri PUPR RI 2018). Oleh sebab itu pejalan kaki
membutuhkan tempat untuk berjalan kaki yang baik serta dapat memberikan rasa aman
bagi pengguna fasilitas pejalan kaki yang disebut juga dengan trotoar. Trotoar di Jalan
Sisingamangaraja Simpang Haru merupakan salah satu trotoar yang berada di Kota Padang.
Pada kawasan tersebut terdapat tata guna lahan berupa pendidikan kawasan pertokoan, dan
pemukiman penduduk. Masalah utama dari trotoar tersebut adalah trotoar tersebut tidak
dirawat sehingga mengakibatkan rusaknya trotoar seperti paving blok yang lepas,
permukaan tidak rata, dan sudah ditumbuhi rumput liar. Pedoman yang digunakan dalam
penelitian ini adalah SE Menteri PUPR No. 02/SE/M/2018, HCM 2000, dan Harga Satuan
Pekerjaan Triwulan 3 Tahun 2023. Sementara itu data yang digunakan adalah data geometri
trotoar dan volume pejalan kaki interval 5 menit. Hasil analisis tingkat pelayanan trotoar
padan Jalan Sisingamangaraja maksimal adalah A dan minimal B. Perencaan desain lebar
trotoar yang direncankan adalah 1.1 meter dengan lebar eksisting 2 meter. Rencana
anggaran biaya pembangunan fasilitas pejalan kaki diperoleh sebesar Rp. 432.570.000
(Empat Ratus Tiga Puluh Dua Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah).
Kata Kunci : Tingkat Pelayanan, Desain Trotoar, RAB