PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS XI PASCA TOXIC FRIENDSHIP DALAM BERSOSIALISASI (Studi Deskriptif Kualitatif Siswa Kelas XI Pasca Toxic Friendship Dalam Bersosialisasi Di SMAN 12 Padang)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran komunikasi interpersonal dalam membantu siswa SMA kelas XI SMA N 12 Padang untuk kembali bersosialisasi setelah mengalami Toxic Friendship. Toxic Friendship merupakan dengan hubungan pertemanan yang tidak sehat, yang ditandai dengan adanya manipulasi, pengkhianatan, kecemburuan yang berlebih terhadap teman, serta persaingan yang tidak sehat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan wawancara mendalam untuk memahami pengalaman, pola komunikasi, serta strategi adaptasi siswa dalam mengatasi dampak psikologis dan sosial pasca menghadapi Toxic Friendship.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang pernah mengalami toxic friendship cenderung mengalami hambatan emosional, seperti kurangnya kepercayaan diri, kecemasan berlebih dalam lingkungan pertemanan dan menyebabkan isolasi sosial. Namun, dengan kemampuan komunikasi interpersonal, seperti melakukan refleksi diri, pengembangan empati, dan keterbukaan terhadap emosi yang dirasakan, serta membangun kepercayaan diri, akan dapat membantu proses pemulihan setelah menjalani hubungan pertemanan yang buruk.
Kata kunci: Peran Komunikasi, Komunikasi Interpersonal, Toxic Friendship, Bersosialisasi, Siswa SMAN 12 Padang